Jumat, 20 Mei 2011

SCHIZOPHRENIA


Skizroprenia adalah satu istilah untuk beberapa gangguan yang ditandai dengan kekacauan kepribadian, distorsi terhadap realitas, ketidakmampuan untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari , perasaan dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya, waham/delusi dan gangguan persepsi.
Ciri-ciri skizoprenia:
a. Kekacauan pikiran dan perhatian
b. Kekacauan persepsi
c. Kekacauan afektif
d. Penarikan diri dari realita
e. Delusi dan halusinasi
Tanda dan Gejala
Gejala utama dari schizophrenia disebut “The Four As”, yaitu
1. Associations
2. Affect
3. Autism
4. Ambivalence
Gangguan asosiasi berkaitan dengan asosiasi longgar, yaitu penderita cenderung berganti ide tanpa ada hubungan yang jelas. Apabila kita berbicara dengan penderitanya, maka terkadang kita sulit untuk dapat mengikuti proses berpikir penderita karena cenderung melompat-lompat tanpa ada hubungan yang jelas antara satu ide dengan ide lainnya.
Gangguan pada afek, yaitu kondisi emosi penderita pada jangka waktu singkat. Apabila diamati maka penderita cenderung menunjukkan emosi yang aneh.
Autism adalah gangguan pada proses berpikir, dimana pikiran penderita terpusat pada dunia penderita itu sendiri. Oleh karena itu, beberapa penderitanya dapat dijumpai terdiam tanpa bicara sedikitpun.
Ambivalence adalah adanya dua macam impuls yang bertentangan pada suatu objek, terjadi pada orang yang sama pada waktu yang sama. Dalam hal ini penderita terdorong untuk melakukan perbuatan yang sulit dimengerti.
Gejala lainnya yang khas untuk schizophrenia adalah gangguan dalam gerakan bola mata. Terutama dalam smooth visual persuit (gerak mata mengikuti benda bergerak) ataupun saccadic eye movement (gerak mata yang cepat saat mengganti objek penglihatan)
Klasifikasi
Secara sederhana, schizophrenia dapat digolongkan menjadi
1. Schizophrenia paranoid
2. Schizophrenia hebefrenik (disorganized type)
3. Schizophrenia catatonic
Schizophrenia paranoid menunjukkan gejala waham (keyakinan salah yang dipertahankan oleh penderita) yang menonjol. Schizophrenia paranoid sering disertai halusinasi auditorik yaitu penderita mendengar ada suara-suara yang berbicara pada dirinya.
Schizophrenia hebefrenik mengacu adanya sikap-sikap yang primitif dan tidak teratur. Penampilan pribadi dan perilaku sosial mereka umumnya terganggu. Penderita juga tidak dapat menampilkan respon emosional yang sesuai, bahkan sering kali tertawa tanpa alasan yang jelas.
Schizophrenia catatonic mengacu pada gangguan fungsi motorik, yaitu penderita sering mempertahankan posisi yang tidak lazim untuk jangka waktu yang lama. Sering dijumpai dengan mutism yaitu penderita tidak berbicara sama sekali. Pada penderitanya terkadang mempertahankan posisi yang aneh, seperti jongkok ataupun berdiri dengan satu kaki sepanjang hari.
Perhatian Khusus
Penderita schizophrenia memiliki kecenderungan untuk mengakhiri hidupnya. Sekitar 50% dari penderita pernah mencoba untuk bunuh diri dan sekitar 10% meninggal karenanya. Pemicu utama dari hal ini adalah peraaan depresi yang dialami oleh penderitanya. Masalah kekerasan sering kali dijumpai pada penderita schizophrenia yang tidak tertangani. Perasaan terancam, kekerasan yang dialami dan defisit neurologis yang dialami sering kali membuat penderita schizophrenia memiliki kecenderungan untuk melakukan tindak kekerasan.
Tujuan pengobatan adalah untuk mengontrol gejala-gejala yang ada pada pasien. Akan tetapi hasil yang diperoleh sangat bervariasi dan tergantung pada banyak sekali faktor.

0 komentar:

Posting Komentar